Karya: Khoirul Taqwim
Ketika puisi tergores di taman-taman darah
Antara timur dan barat
Mendidih menjadi api perjuangan
Kota sudah menjadi abu
Desa-desa sudah rata dengan tanah
Sementara anak-anak mulai hilang nyawa satu persatu
Disitu puisi hadir
Sebagai perjuangan titik akhir sebuah mata
Sebelum mata menjemput akhir hayat
Perjuangan lewat puisi
Selaksa perjuangan lewat udara
Tak nampak di raga
Namun hidup di samudra
Saat kata perjuangan dan darah
Mengalir di lembaran-lembaran kertas
Menuju perjuangan yang berkobar di alam udara
Merpati masih nampak terbang tinggi
Melintasi udara yang penuh nanah
Melintasi bau anyir yang menyengat di setiap tumpukan mayat
Karena mayat sudah terkapar bersama perjuangan yang tak ada kata lelah
Sebab kata lelah sudah di bungkam atas nama kemenangan dan kemewahan
Perjuangan lewat puisi
Seperti perjuangan udara sore
Udara yang memberi tempat nafas-nafas menghirup kebebasan
Sebelum nyawa ini di tebas pusaran penderitaan
Pusaran yang tak bertepi dan tak bertuan
Maka perjuangan puisi ini akan terus berlanjut
Sampai akhir hayat tak bernyawa